Buku Gadis Kretek – adalah salah satu novel Indonesia kesukaanku. Bagaimana tidak, sejarah kretek Indonesia dikisahkan begitu indah di sini. Mengejar mimpi, cinta, persaingan, dan pengkhianatan dapat kamu temukan dalam novel ini.
Lembar demi lembar membawaku ke masa pendudukan Jepang hingga awal-awal kemerdekaan Indonesia. Meskipun aku sendiri bukan perokok, kisahnya yang begitu menarik membuatku mampu merasakan bagaimana aroma dan rasa Kretek buatan Jeng Yah.
Sebelum kamu membaca keseruan cerita buku Gadis Kretek, yukk kenalan dulu dengan bukunya.
Identitas Buku
Judul : Gadis Kretek
Genre : Fiksi
Penulis : Ratih Kumala
Jumlah Halaman : 274 Halaman
ISBN : 978-979-22-8141-5
Penerbit : Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Harga : Rp. 75.000
Novel setebal 274 halaman ini ditulis oleh Ratih Kumala. Diterbitkan pertama kali pada Maret 2012. Mengambil tema sejarah kretek di Indonesia maka tidak heran kamu akan menemukan banyak kisahnya yang dihubungkan dengan kisah sejarah penting di Indonesia. Penulis akan membawamu masuk ke dunia kretek Indonesia yang sarat akan nilai sejarah dan budaya yang kental. Sehingga tidak heran buku Gadis Kretek telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa seperti bahasa Inggris, Arab, Jerman, Malaysia dan bahkan Thailand.
Tentang Penulis buku Gadis Kretek
Ratih Kumala adalah salah satu penulis terkenal di Indonesia. Wanita kelahiran 4 Juni 1980 ini merupakan lulusan Fakultas Sastra Inggris Universitas Sebelas Maret di Surakarta. Selain menjadi penulis ia juga dikenal sebagai penulis skenario dan editor naskah drama.
Ratih Kumala sudah aktif menulis sejak tahun 2002. Karyanya Tabula Rasa yang diterbitkan pada tahun 2004 berhasil memenangkan Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 2003. Karyanya yang lain adalah Larutan Senja, Kronik Betawi, buku Gadis Kretek, Bastiann dan Jamur Ajaib dan Wesel Pos.
Intisari Buku
Buku Gadis Kretek menceritakan tentang sejarah panjang kretek Indonesia. Mengisahkan intrik dalam bisnis kretek yang sarat akan persaingan dan pengkhianatan. Kisahnya berlatar belakang di Kota M pada masa awal pendudukan Jepang hingga awal-awal kemerdekaan Indonesia.
Meskipun Jeng Yah adalah wanita dan di masa itu ruang gerak wanita dibatasi, tetapi ayahnya Idroes Moeria tidak mengekang putri-putrinya. Benar saja, berkat kebebasan berekspresi dan bereksperimen yang diberikan, Jeng Yah mampu membawa bisnis kretek Idroes Moeria ke masa kejayaannya.
Keberhasilannya inilah yang membuat orang—orang semakin menghargai Idroes Moeria, begitupula Jeng Yah. Kehadiran Soeraja dalam keluarga itu tentu membawa bumbu-bumbu cinta di tengah persaingan sengit antara Soedjagat dan Idroes.
Baca juga: review buku Katarsis
Kelebihan Buku Gadis Kretek
Penasaran adalah salah satu kata yang dapat aku deskripsikan ketika membaca buku ini. Lembar demi lembar justru membuatku semakin tertarik dengan kisah para tokohnya. Kisahnya sangat Indah, penulis sangat lihai menghanyutkan pembaca masuk ke dalam dunia Gadis Kretek.
Pemaparan tentang tokohnya sangat jelas sehingga kamu dapat mengerti dan melihat perkembangan masing-masing karakternya. Alurnya yang maju mundur justru membuat cerita ini semakin seru, sehingga kamu bisa tahu sudut pandang dari beberapa tokoh-tokohnya.
Saya yakin penulis melakukan research yang sangat mendalam sebelum menulis novel ini, karena nilai budaya dan sejarahnya yang kental sangat terasa di setiap bab dalam buku Gadis Kretek.
Gaya penceritaannya dinarasikan dengan indah dan hasil riset penulis diramu dengan pas sehingga pembaca dapat merasakan emosi para karakter, kretek buatan Jeng Yah, serta situasi sosial yang terjadi di kota M pada masa itu.
Salah satu bab yang benar-benar menguras emosi adalah di Bab 11 Djagat. Wahh ini bagian yang paling gila sih… sumpah perasaan jadi campur aduk di bagian ini.
Kelemahan Buku
Buku Gadis kretek sarat akan nilai budaya dan beberapa tokohnya juga kadang menggunakan bahasa daerah. Aku sangat mengapresiasi adanya catatan kaki, terutama untuk istilah-istilah bahasa daerah yang digunakan oleh tokoh-tokohnya.
Namun, ada satu hal yang kadang membuatku sedikit kewalahan ketika membaca buku ini yaitu letak catatan kakinya. Letak catatan kakinya berada di akhir bab atau di halaman terakhir setiap bab.
Alangkah lebih baik jika catatan kakinya berada di halaman dimana istilah itu muncul, sehingga sebagai pembaca aku tidak perlu membaca atau membolak-balik kembali halamannya.
Kesimpulan
Buku Gadis Kretek adalah novel yang kaya akan nilai sejarah dan budaya. Dinarasikan dengan indah sehingga mampu membawa penulis masuk kedalam dunia Jeng Yah.
Research yang mendalam membuat cerita ini semakin hidup. Latar waktu, tempat, suasana dan kejadian yang terjadi dalam novel diramu dengan baik sehingga membuat pembaca dapat merasakan emosi dari para karakter serta kretek buatan Jeng Yah.
Penulis juga mampu menjaga tense emosi pembaca, sehingga pembaca semakin penasaran apa yang akan terjadi berikutnya. Meskipun letak catatan kakinya berada di akhir bab, tapi aku tetap dapat menikmati saat membaca buku ini.
Tidak heran ceritanya yang indah dan sarat akan nilai budaya serta sejarah ini akan dibuatkan mini series oleh Netflix. Jadi ngak sabar pengen nonton!