You are currently viewing Buku Practicing The Power of Now: Mulailah!
Buku Practicing the Power of Now

Buku Practicing The Power of Now: Mulailah!

Buku Practicing The Power of Now – adalah sebuah oase di padang yang gersang. Buku ini menjadi pengingat bahwa “Sekarang” ialah hadiah untuk kamu. Di dalamnya mengajarkan kamu untuk menyadari keberadaan dirimmu saat ini. Bukan di masa lalu maupun masa depan, tetapi sekarang.

Apakah kamu pernah takut akan bayang-bayang kejadian masa lalumu? Ataukah kamu khawatir apa yang akan terjadi esok?

Buku Practicing The Power of Now akan memberikan jawaban terhadap kegelisahanmu itu. Oleh sebab itu, mari kenalan dulu dengan bukunya.

Identitas Buku

Judul                      : Practicing The Power Of Now

Genre                     : Non – Fiksi

Penulis                   : Eckhart Tolle

Jumlah Halaman    : 136 Halaman

ISBN                     : 978-623-04-0576-1

Penerbit                 : Penerbit Bhuana Ilmu Populer

Harga                     : Rp. 68.000

Buku Practicing The Power of Now karya Echart Tolle ini adalah salah satu buku pedoman untuk menuju pencerahan spiritual. Buku ini mengajak pembaca untuk lebih fokus akan keberadaannya pada masa sekarang.

Berhenti menghakimi apapun yang kamu pikirkan, yang kamu lihat, yang sudah terjadi atau yang akan terjadi. Melepaskan ego, berhenti menganalisa dan memperkuat kesadaran adalah hal-hal yang akan kamu pelajari di buku ini.

Seperti yang ditulis dalam pengantarnya buku tersebut dapat digunakan sebagai renungan jikalau  kamu sedang menghadapi kegelisahan. Karya Eckhart Tolle ini dapat membangunkan kamu untuk “Hey Sadar! Fokus ke sekarang!”

Tentang Penulis Practicing the Power of Now

Eckhart Tolle dikenal sebagai guru spiritual dan penulis asal Kanada. Pria kelahiran 16 Februari 1948 ini telah menulis buku The Power Of Now and A new Earth yang telah diterjemahkan ke dalam 52 bahasa. Ada juga buku lainnya seperti Guardians of Being, Milton’s Secret, Oneness in All Life  dan Stillness Speaks.  Maka tidak heran The New York Times menyebutnya sebagai “The Most Popular Spiritual author in the United States.”

Di laman resminya, Eckhart Tolle juga masih aktif menjadi guru spiritual serta menjadi pembicara di beberapa acara terkenal dunia. Talkshow Oprah, membuat event spiritual di Stockholm, London, Praha, Rotterdam dan beberapa kota besar lainnya di dunia.

Buku ini sendiri terbagi menjadi 3 bagian yang terdiri dari 9 bab. Aaa beberapa bab favoritku di buku ini seperti Asal Muasal Ketakutan, cara Memasuki Saat Sekarang, dan Penerimaan Saat sekarang. Bab-bab tersebut akan membantuku untuk dapat memahami dan menggunakan masa sekarang sebaik mungkin.

Intisari Buku

Buku Practicing The Power of Now adalah buku yang bertujuan untuk membebaskan kita dari kepedihan dan penderitaan. Untuk keluar dari kedua hal tersebut maka kita harus menghormati dan menerima saat sekarang. Karena saat sekarang adalah hal yang benar-benar kita miliki.

Buku ini menekankan betapa pentingnya saat sekarang dan bagaimana cara mengalihkan pikiran kita hanya untuk saat ini. Kamu akan belajar bagaimana untuk hanya fokus kepada tindakan saat ini tanpa mencemaskan hasilnya. Dengan begitu maka semua usaha dan energimu dapat kamu gunakan untuk memberikan yang terbaik yang bisa kamu lakukan.

Salah satu hal yang sangat menarik dalam buku tersebut adalah kamu diajak untuk menjadi pengamat bagi pikiranmu sendiri. Jupp, dengan menempatkan diri menjadi pengamat, ternyata sangat membantuku untuk mengatasi distraksi dalam pikiran yang menganggu aktifitasku.

Dengan melakukan hal tersebut, maka fokus ke masa sekarang menjadi lebih mudah dilakukan. Hasilnya hati lebih damai dan enteng dalam menjalani hidup. Merasa diri benar-benar hadir dan merasakan the beauty of now.

Buku The Power of Now VS The Mindset

Persamaan

Saat membaca buku Practicing The Power of Now aku teringat kembali dengan buku yang sudah pernah aku review sebelumnya yaitu buku The Mindset karya Carol S. Dweck. Ada salah satu persamaan pesan yang aku temukan terutama dalam hal mencapai tujuan.

Kedua buku ini sama – sama sepakat bahwa fokuslah kepada proses bukan hasil. Buku The Mindset hal.34 mengungkapkan bahwa proses lebih penting daripada hasil. Lalu hal serupa juga ditulis dalam buku The Power of Now hal 43 bahwa ketidakterlekatan kita terhadap hasil merupakan praktik spiritual yang paling berkuasa.

Kedua buku tersebut sama-sama mengajak pembaca untuk berfokus kepada tindakan apa yang dapat dilakukan, alih-alih memikirkan hasilnya. Melakukan hal tersebut membuat hati lebih tenang, juga kamu mampu menggali lebih dalam potensi yang kamu miliki dan menjadi yang terbaik versimu.

Perbedaan

Perbedaan kedua buku ini terletak dari sudut pandangnya, Carol S. Dweck mengambil sudut pandang ilmu psikologis sedangkan Eckhart Tolle dari sudut pandang spiritual.

Selain itu dalam buku Practicing The Power of Now jarang sekali saya menemukan contoh kasus, sebagaimana yang ada dalam buku The Mindset. Buku The Mindset banyak menggunakan contoh kasus dari para murid, atlit, pengusaha, direktur, pelatih dan profesi lainnya. Sementara itu buku The Power of Now sama sekali tidak menggunakan contoh kasus.

Seperti yang sudah ditulis oleh Eckhart Tolle bahwa buku ini adalah buku pedoman, sehingga gaya penulisannya berbeda.

Kelebihan Buku The Power of Now

Memberikan sudut pandang baru mengenai pikiran. Setidaknya hal itulah yang menjadi kesan awal ketika kubaca buku Practicing The Power of Now. Di dalamnya terdapat banyak pedoman yang dapat kamu lakukan untuk mencapai kesadaran dan menggunakan masa sekarang sebaik mungkin.

Selain itu karena konsep buku ini adalah buku pedoman jadi kamu tidak perlu membacanya secara berurutan. Kamu bisa memulai membacanya dari bab manapun tanpa harus takut kehilangan maksud yang ingin disampaikan oleh penulisnya.

Ukuran bukunya kecil dan tipis, jadi mudah untuk dibawa kemana-mana. O…iya Meskipun ini merupakan buku yang ditulis oleh penulis spiritual, namun buku ini tidak merujuk ke agama tertentu. Jadi, buku Practicing The Power of Now bisa dibaca oleh semua orang dari latar belakang budaya, agama maupun ras yang berbeda.

Kekurangan Buku Practicing The Power of Now

Meskipun dimensi buku ini kecil, namun jangan salah, buku ini bukanlah buku sekali baca. Bahasa buku ini tergolong sukar untuk dimengerti, seperti membaca buku filsafat. Jadi butuh pendalaman dan fokus yang tinggi agar dapat mengerti maksud dari penulisnya.

Jujur, aku membaca buku ini hampir 3 kali supaya mengerti maksudnya. Kadang dalam perjalanannya ingin nyerah saking sulitnya, hehehehe

Selain itu struktur buku Practicing The Power Of Now kurang begitu bagus. Tidak ada penomoran atau bahkan urutan, sehingga sebagai pembaca aku merasa kesulitan mengidentifkasi poin-poin dalam bukunya termasuk dalam pembahasan yang mana.

Buku ini juga memiliki beberapa kesalahan penulisan yang dapat diperbaiki, seperti:

  1. sendang hal 16 harusnya sedang
  2. membebaskna hal 55 harusnya membebaskan
  3. seklias hal  63 harusnya sekilas
  4. bukalha hal 64 harusnya bukalah
  5. dengna sumbr hal 64 harusnya dengan sumber
  6. mengedalikan hal 77 harusnya mengendalikan
  7. dalah hal 81 harusnya adalah
  8. hal 92: Harusnya pakai spasi menjadi Berikan rekan Anda ruang untuk mengeksperiskan dirinya.
  9. samapi hal 113 harusnya sampai
  10.  ketakutann hal 131 harusnya ketakutan
  11.  ilah hal 136 harusnya ialah

Baca juga: Buku Mindset

Kesimpulan

Buku Practicing The Power of Now adalah buku yang cocok untuk kamu yang sedang mengalami kegelisahan tentang masa lalu atau masa depan. Mengajarkan kamu untuk fokus kepada salah satu hal yang paling berharga dihidupmu yaitu “Saat ini.” Buku karya Eckhart Tolle ini bisa kamu jadikan pedoman saat kamu sedang gelisah atau takut akan kejadian di masa lalu maupun yang akan terjadi di masa depan.

Meskipun buku ini memiliki beberapa kelemahan di atas, namun tenang. Kamu harus membacannya dengan tenang dan relaks. Masih banyak kalimat utuh yang dapat kamu pahami, sehingga maksud yang ingin disampaikan oleh penulisnya tetap tersampaikan kepada pembacanya dengan baik.

Fokus ke masa sekarang berarti dirimu hadir di masa kini, bukan di masa lalu maupun masa depan. Masa kini adalah waktu yang tepat untuk kamu mulai mengambil tindakan dan melakukan hal-hal terbaik yang bisa kamu lakukan.

Jangan menunggu waktu itu datang, tapi mulailah saat ini juga!