You are currently viewing REVIEW BUKU : TENTANG HIDUP YANG SINGKAT OLEH SENECA

REVIEW BUKU : TENTANG HIDUP YANG SINGKAT OLEH SENECA

 

Identitas Buku

Judul Buku :    Tentang Hidup yang Singkat

 Penulis : Seneca

Genre : Filsafat

ISBN : 978-623-7290-50-6

Jumlah Halaman : vi + 94 halaman

Tanggal Terbit : Cetakan Pertama, Desember 2019

Dimensi Buku : 14 cm x 20 cm

Penerbit : BASABASI

Harga Buku : Rp 40.000

PENDAHULUAN

Lucius Annaeus Seneca atau yang dikenal dengan nama Seneca (ca. 4SM – 65SM) adalah filsuf stoik , negarawan dan penulis drama Romawi pada zaman Perak Sastra Latin. Seneca merupakan tutor dan penasehat Kaisar Nero. Menurut Griffin keluarga Seneca berasal dari Etruria yang merupakan daerah jauh kearah Illyria. Seneca sendiri merupakan Putra kedua dari pasangan Helia dan Lucius Annaeus Seneca, sehingga nama lain dari Seneca adalah “Seneca the Younger”. Kemudian pada 31 M Seneca dan bibinya kembali ke Roma setelah sebelumnya mereka tinggal di Mesir untuk waktu yang cukup lama. Selama di Roma Seneca dilatih dalam bidang retorik dan di sanalah dia pertama kali diperkenalkan kepada Filosofi Stoik Helenestik oleh Attalus dan Sotion. Seneca mengalami beberapa konflik dan beberapa tuduhan yang membuatnya harus menjalani kehidupan di pengasingan hingga tahun dari tahun 41 hingga tahun ke 49 dia dipanggil oleh istri keempat Claudius yaitu Agrippina untuk kembali dari pengasingan dan menjadi tutor bagia anaknya Nero yang kelak akan menjadi Kaisar di Roma. Pekerjaannya sebagai penasehat Kaisar Nero tidak berjalan dengan lancar dimana pada tahun ke 65 Seneca dituduh terlibat dalam Konspirasi Piso untuk membunuh Kaisar Nero, sehingga Ia dengan istrinya Pompeia Paulina dipaksa untuk melakukan bunuh diri sesuai dengan tradisi bangsa Romawi kala itu. Berdasarkan cerita nyawa Seneca tidak tertolong sedangkan istrinya dapat diselamatkan karena cepatnya bantuan didapatkan oleh Istri Seneca.

Buku Tentang Hidup yang Singkat adalah sebuah karya dari Seneca dengan judul aslinya De Brevitate Vitae yang dipublikasi pertama kali pada 49 Masehi. Buku ini adalah buku tentang filosofi Stoik kedua yang saya baca setelah sebelumnya saya pernah membaca dan membahas tentang Filosofi Teras karya Henry Manimpiring yang juga terinspirasi dari pemikiran Seneca. Secara garis besar tema dari Tetang Hidup yang Singkat adalah menggunakan waktu kita dengan bijak. Topik-topik yang dibicarakan oleh Seneca dalam buku ini adalah tentang bijak menggunakan waktu, menyikapi sebuah kesengsaraan, dan cara mendapatkan kedamaian pikiran. Topik-topik dalam tulisan tersebut meghantarkan pembaca dengan sebuah kesimpulan yang sangat mendalam tentang kehidupan dan kematian sebagai suatu kodrat yang harus kitahadapi, cintai dan  jalani.

Pada Bab pertama (2019 : 1) buku ini menjabarkan nasehat-nasehat menggunakan waktu dengan baik. Sebagai seorang pembaca saya merasa tertampar kala membaca nasehat-nasehat dari Seneca tentang waktu. Rasa malu yang mendalam muncul karena apa yang dibicarakan sangat relevan dengan apa yang saya alami sebagai manusia yang kurang menggunakan waktu dengan bijak. Seperti yang dikutip dalam buku ini (2019 :13) Seneca “Waktu tidak akan mengingatkanmu bahwa ia berlalu dengan cepat, karena ia pergi dalam diam – dalam kesunyian, Waktu takkan bisa diperpanjang atas permintaan seorang Raja atau masyarakat.” Kutipan ini mengingatkan saya bahwa waktu adalah aset yang sangat berharga, tidak dapat dibeli dan tidak dapat dibolak balikkan seperti keinginan kita. Oleh sebab itu penting bagi kita menghargai waktu dan menggunakannya sebaik mungkin agar kia dapat memberikan nilai-nilai yang baik dalam setiap waktu yang kita punya.

Penghiburan kepada Helvia merupakan judul Bab kedua buku ini (2019:29). Bab ini membuat saya sangat kagum dengan Seneca. Bab kedua ini berisikan penghiburan kepada ibunya selama Seneca dalam pengasingan. Bab kedua menunjukkan bagaimana seorang Seneca sangat mencintai Ibunya lewat nasehat-nasehat dan sanjungan  yang dia berikan khusus kepada Ibunya (2019 : 47, 52, 55). Meskipun tulisan ini diperuntukkan kepada ibunya akan tetapi banyak hal yang dapat kita pelajari dari nasehat dan penghiburan Seneca kepada Ibunya tentang kehidupan, kesengsaraan dan kebahagiaan. Dalam tulisannya (2019 : 51) Seneca menasehati Ibunya untuk tidak bersedih dalam waktu yang lama, ini juga mengajarkan kepada kita untuk membatasi waktu meratapi nasib dan kesedihan. Karena segala sesuatu memiliki waktunya dan yang bisa kita lakukan adalah dengan menggunakannnya untuk mengembangkan diri kita menjadi lebih baik. 

Bab penutup buku ini berjudul Perihal Kedamaian Pikiran yang mendorong saya sebagai pembaca untuk dapat menyikapi kehidupan ini dengan bijak. Salah satu hal yang menggelitik adalah perihal menyikapi kebebasan yang saat ini banyak disalahartikan oleh banyak orang. Bahkan 2000 tahun lalu Seneca sudah menyinggung perihal ini lewat bukunya “Kebebasan bukan berarti sembaranagn berbicara, tapi kebebasan berarti memerdekakan pikiran dari belengu kekhawatiran, mengemansipasinya, memperkuatnya dan mempertegasnya.” Dalam hal ini Seneca menasehati bahwa segala sesuatu memiliki porsinya masing-masing baik dalam berbicara maupun bertingkah laku.

Tentang Hidup yang Singkat karya Seneca merupakan sebuah wadah pemikiran Seneca dan tentang ajaran Filosofi Stoik yang mengandung makna besar dalam kehidupan. Hal yang menarik dalam Filosofi stoik adalah fokusnya pada kedamaian batin dan pikiran tanpa mengejar hal-hal fana dan duniawi. Buku ini mengajarkan tentang kehidupan, kematian, kebahagiaan, kesedihan, Kesengsaraan  dan cara menyikapi itu semua. Banyak hal tentang kehidupan yang dapat kita pelajari dari buku Tentang Hidup yang Singkat, mendapatkan sebuah kebahagiaan hidup bukan pada orang lain atau harta benda tanpa ada pada dirimu, carilah maka kamu akan mendapatkannya. Topik pada tiap bab yang telah saya gambarkan dalam artikel ini tentunya hanya sebuah riak kecil di permukaan air, readers harus menyelami buku ini lebih dalam lagi untuk mendapatkan makna kehidupan yang tersimpan dari mahakarya pemikiran Seneca.

KELEBIHAN & KELEMAHAN BUKU

Tentang Hidup yang Singkat adalah buku filsafat dengan penggunaan gaya bahasa yang menarik. Membaca buku ini seperti membaca surat cinta dari seseorang yang sangat peduli kepadamu sehingga yang dia inginkan adalah yang terbaik buat kehidupanmu. Meskipun buku ini bergenre filsafat dan ditulis 2000 tahun, tetapi bahasa yang digunakan mudah dipahami dan simpel sehingga dapat dibaca oleh readers dari latar belakang yang berbeda-beda. Selain itu desain buku ini juga sangat saya sukai, pemilihan warna sampul juga sangat menarik sehingga mudah untuk dikenali. Dimensi buku ini kecil dan tipis yaitu 14cm x 20 cm dapat jadi dibawa kemana-mana dan tidak memakan tempat. Last but not least, content buku ini adalah nafas bagi buku Tentang Kehidupan yang Singkat, meskipun ditulis 2000 tahun lalu namun ajaran stoik di dalamnya masih sangat relevan sampai saat ini. Bagi readers yang saat ini ingin belajar untuk menjadi lebih bahagia maka bacalah buku ini, banyak makna kehidupan yang dapat kalian baca.

Tentang Hidup yang Singkat adalah buku yang tidak lepas dari beberapa kekurangan. Kekurangan ini terletak pada kesalahan pengetikkan. Tentunya kesalahan ini dapat diperbaiiki oleh pihak penerbit, seperti pada paragraf pertama Bab 2 ( 2019: 29) kata Ibu seharusnya mencorok kedalam karena merupakan kata pertama dalam sebuah paragraf. Lalu pada halaman 90 paragraf pertama baris ke 14 terjadi kesalahan pengetikkan yang seharusnya “dua” menjadi “dau”. Demikian beberapa hal dari buku Tentang Hidup yang Singkat yang dapat diperbaiki.

PENUTUP

            Buku Tentang Hidup yang Singkat adalah buku bergenre filsafat yang menarik untuk dibaca bagi readers pencinta filsafat dan ajaran stoik. Buku ini sangat menarik, petuah-petuah yang disampaikan oleh Seneca masih sangat relevan sampai saat ini meskipun buku aslinya sudah berumur kurang lebih 2000 tahun. Dimensi bukunya yang kecil membuat buku ini mudah untuk dibawa kemana-mana. Konten buku ini juga sangat menarik dan berisikan ajaran kehidupan yang sangat susah readers temui dimanapun di zaman sekarang. Membaca buku ini seperti membaca sebuah surat cinta yang berisikan kepedulian dan rasa cinta penulisnya kepada siapapun yang membaca buku itu. Akhir kata buku ini sangat saya rekomendasikan bagi readers yang sedang dalam proses pencarian makna hidup.